Friday, March 18, 2016

Perempuan Penghibur Tarifnya Rp 300 - 500 Ribu



Gerimis mulai turun siang itu ketika para tukang ojek bersantai di pangkalan. Mereka bersenda gurau, namun mata mereka selalu waspada memerhatikan setiap kendaraan yang melintas di pertigaan Desa Saradan, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Desa itu terletak di Jalan Raya Subangmenuju Pamanukan.Jika ada pengendara mobil atau sepeda motor yang terlihat bingung, para tukang ojek dengan sigap mendekati lalu bertanya hendak ke mana si pengendara itu.

Jika si pengendara bilang mereka mencari gadis penghibur, para tukang ojek itu bungah. Itu berarti rezeki tambahan akan mereka dapatkan dengan mengantarkan si pengunjung ke lokasi yang dituju.

Ya, di kawasan itu memang terdapat perempuan penghibur yang menyebar di beberapa desa. Paling banyak, berada di Desa Padamulya, Kecamatan Cipunagara, meskipun secara lokasi berada dekat Kecamatan Pagaden. Di sana, bisnis perempuan penghibur rumahan begitu kentara. Perempuan-perempuan itu bisa dengan mudah ditemui di rumah mereka. Yang mengejutkan, praktik perempuan penghibur di kampung itu diketahui keluarga, bahkan mendapat restu.

Salah satu calo perempuan penghibur rumahan menyebut, banyaknya gadis-gadis kampung yang melayani tamu sudah hal biasa. Bagi masyarakat setempat, hal itu bukan lagi tabu. “Keluarga mereka merestui bahkan mendukung anaknya bekerja seperti itu. Masyarakat pun cuek karena sudah lama kegiatan itu berlangsung di sini,”

Pengunjung yang datang biasa dipandu calo ke rumah-rumah perempuan rumahan. Salah satu lokasinya berada di Dusun Peundeuy, Desa Padamulya. Di sana, terdapat hampir 30 rumah yang para gadisnya bisa melayani para tamu.

Biasanya, tamu terlebih dulu diajak ke sebuah rumah yang mereka sebut sebagai kafe. Di rumah itu para calo akan menghubungi beberapa perempuan sesuai kriteria yang diminta pengunjung.

Benar saja, tak sampai setengah jam menunggu, beberapa perempuan muda sudah datang. Yang mengejutkan, kedatangan mereka diantarkan oleh keluarganya; saudara kandung atau ayah mereka sendiri.

Para gadis itu kemudian diperkenalkan ke pengunjung. Sedangkan urusan tarif didapat dari hasil kesepakatan antara tamu dengan si perempuan. Biasanya, untuk perempuan muda dan cantik, bertarif Rp 300.000-Rp 500.000 sekali kencan.

Yang membedakan dengan dunia malam lainnya, di tempat itu mereka cenderung fleksibel dan tidak begitu terburu-buru dikejar waktu. Pengunjung bisa mengajak gadis-gadis itu bersantai selama beberapa jam, tanpa dikenai tarif tambahan.

No comments:

Post a Comment